RENDY HILMAWAN
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di era globalisasi dimana akan terjadi perdagangan bebas, informasi menjadi sumber
daya yang berharga bagi perusahaan. Informasi merupakan hal yang penting bagi setiap
perusahaan pimpinan dan manajer membutuhkan informasi yang relevan, cepat, tepatwaktu, dan
akurat yang mencerminkan kondisi fisik perusahaan untuk membantu merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan operasional perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan manufaktur di Indonesia semakin menjamur, walaupun tidak
semuanya dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia paling tidak mereka dikenal di daerah
asalnya. Semakin banyaknya perusahaan manufaktur maka persaingan yang ada semakin ketat.
Untuk itu perusahaan membutuhkan sejumlah informasi yang akan digunakan sebagai pedoman
dan dasar operasional perusahaan. Informasi merupakan data yang telah tersaring, terorganisir,
terealisasi, dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai, penerimaan kas pada
perusahaan manufaktur PT. Gracia?
Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai mengenai pengontrolan barang
jadi pada masa ramai oleh perusahaan manufaktur PT. Gracia ?
3. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah hanya membahas tentang sistem informasi akuntansi penjualan
tunai dan penerimaan kas PT. Gracia, dan tentang prosedur dan sistem informasi akuntansi
penjualan tunai mengenai pengontrolan barang jadi pada masa ramai. Penulis juga membatasi
hanya pada penjualan kursi dan meja pada bulan Januari, Februari, Maret, Oktober tahun 2008.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
2.2 Pengertian Informasi
2.3 Pengertian Akuntansi
2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
2.4.1 Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi
2.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
2.5.1 Prosedur – Prosedur Penjualan Tunai
2.5.2 Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai
2.5.3 Fungsi – fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai
6. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.2 Data/variable yang digunakan
3.3.Metode Pengumpulan Data
3.4 Teknik Analisis Yang Digunakan
1. Simbol Dasar
2. Simbol Masuk / Keluar Khusus
3. Simbol Proses Khusus
4. Simbol Tambahan
4. PEMBAHASAN
4.1 Bagian-bagian yang terkait dalam penjualan tunai pada PT. Gracia Kreasi Rotan
4.2 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penjualan Tunai pada PT. Gracia Kreasi
Rotan
4.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai Pada PT. Gracia
Kreasi Rotan
4.4 Prosedur Penjualan pada PT. Gracia Kreasi Rotan
4.5 Prosedur – prosedur penjualan pada PT. Gracia Kreasi Rotan di ilustrasikan dalam gambar 4.3 Diagram Zero
4.6 Bagian – Bagian yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Sistem Penjualan
Tunai
4.7 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai.
4.8 Sistem Jaringan Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai pada PT. Gracia
Kreasi Rotan
4.9 Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Kebaikannya :
4.10 Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
5. KESIMPULAN
1. Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai yang diterapkan PT. Gracia Kreasi Rotan
meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Bagian-bagian yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai
pada PT. Gracia Kreasi Rotan adalah bagian penjualan, bagian kas, bagian
gudang, bagian pengiriman dan bagian akuntansi.
• Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai, pita register kas, bukti
setor bank, dan catatan yang digunakan yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan
kas, jurnal umum, kartu persediaan dan kartu gudang.
• Prosedur yang dijalankan perusahaan yaitu prosedur order penjualan, prosedur
penerimaan kas prosedur penyerahan barang, prosedur penyetoran kas ke bank.
• Praktek yang sehat yang diterapkan dalam pengendalian intern Sistem Informasi
Akuntansi penjualan tunai yaitu fungsi kasir setiap akhir minggu menyetorkan
hasil penjualan ke bank dan perhitungan saldo kas dilakukan pada akhir bulan.
2. Setelah penulis mengetahui dan mengevaluasi sistem dan prosedur akuntansi penjualan
tunai dan penerimaan kas yang dijalankan dalam perusahaan tersebut, penulis menarik
kesimpulan bahwa hasil evaluasi sistem dan prosedur akuntansi penjualan tunai dan
penerimaan kas yang dijalankan perusahaan sudah memadai hal itu dikarenakan :
• Adanya pemisahan fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas antara fungsi
operasional, fungsi pemegang dan penyimpanan barang jadi, fungsi pengawasan,
dan fungsi pencatatan dalam kegiatan penjualan.
• Adanya penambahan fungsi dalam mengontrol barang jadi oleh bagian gudang.
• Terdapat struktur pengendalian intern dan pembagian tugas yang baik.
• Setiap penerimaan kas akan dibuatkan bukti penerimaan kas (cash receipt) dan
bernomor urut tercetak.
• Adanya pembuatan laporan penerimaan kas harian oleh bagian keuangan
berdasarkan invoice lembar 2 dan hasil pembayaran dari pembeli.
• Bagian keuangan selalu menyetorkan langsung hari itu juga atau paling lambat
keesokan harinya ke bank atas uang yang diterimanya dari transaksi penjualan
tunai.
• Setiap bulan diadakan rekonsiliasi antara buku bank menurut catatan perusahaan
dengan rekening Koran dari bank.
6. SARAN
1. Agar dibuat suatu program aplikasi yang dapat menghubungkan bagian persediaan
barang jadi dengan bagian penjualan mengenai jumlah persediaan barang jadi.
2. Agar diperhatikan pembuatan laporan penjualan tunai oleh bagian akuntansi jangan
sampai terjadi kekurangan barang jadi.
3. Untuk pengamanan kas seharusnya ada pengasuransian kas yang ada ditangan dan kas
yang ada di perusahaan serta kas dalam perjalanan.
Alamat Pengambilan Artikel tersebut:
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_20205994.pdf